Syekh Ali Jaber Mencium Kaki Hafiz Cilik Indonesia

 


Hafiz Cilik Indonesia bernama Naja Hudia Afifurrohman berhasil hafal 30 juz. Peserta Hafiz Indonesia 2019 asal Mataram itu berusia 9 tahun. Tidak hanya itu, yang membuat orang takjub adalah kisah perjuangannya menghafal Alquran sejak kecil, meski menyandang kelumpuhan otak.

Meskipun memiliki keterbatasan tidak lantas menyurutkan semangatnya menjadi hafiz. Meski harus berada di kursi roda, tetapi kehebatannya menghafal 30 juz Alquran tidak diragukan. Penampilannya pun selalu ditunggu-tunggu oleh publik.

Selain hafal 30 juz Alquran, Naja bahkan menghafal secara detail sebuah ayat, terletak di halaman berapa, hingga posisi ayat tersebut dalam halaman. Hal itu terlihat ketika dai kondang Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang dikenal dengan nama Syekh Ali Jaber dan juri Hafiz Indonesia 2019 lainnya menguji hafalan Alquran Naja.

Syekh Ali Jaber baru pertama kali bertemu dengan Naja. Namun, Syekh Ali Jaber dibuat takjub di pertemuan pertamanya dengan Naja. Begitu juga dengan para juri lainnya.
Hingga akhirnya suasana menjadi haru ketika Irfan Hakim, selaku pembawa acara, menyanjung kehebatan Naja menghafal Alquran. Menurutnya, kemampuan Naja hampir tidak dimiliki oleh anak-anak seusianya. Terlebih, bocah 9 tahun itu menyandang kelumpuhan otak.

"Anak hebat seperti Naza bisa seperti ini (menghafal Alquran). Dan ini dilakukan oleh seorang anak yang dinyatakan lumpuh otaknya.Lalu bagaimana di otak kita, ada lembaran-lembaran memori seperti apa?" kata Irfan Hakim. Lanjutnya, "Apakah ada ayat-ayat Alquran di sana? Atau justru lembaran-lembaran sosial media yang justru menyesatkan?"

Baca Juga : 
Irfan Hakim mengatakan bahwa Kayla dan Naja ialah dua anak yang menyandang kelainan di dunia. Kayla tunanetra, sementara Naja menyandang kelumpuhan otak. Akan tetapi, keduanya memiliki kemampuan luar biasa untuk menghafal Alquran.


"Malu kita. Mata kita digunakan untuk apa? Sementara Kak Irfan pernah bertanya, 'Apa yang pertama ingin Kayla lihat?'. Kayla menjawab, 'Ingin melihat Alquran'," lanjut Irfan. "Kemudian Naja, dia berjalan pun tertatih. Tapi dia berlari kencang dengan hafalannya. Justru kita yang bisa lari ke mana-mana, tapi kita malu, tertatih, terseok-seok ketika membaca Alquran. Dan mungkin di akhirat, kita lah nanti yang akan tertatih, tersungkur, terpelanting, masuk ke neraka".
Momen mengharukan itu mencapai puncak. Syekh Ali Jaber mendekati Naja dan mencium tangannya. Tidak sampai di situ, dai kondang itu bahkan berlutut di hadapan Naja, lalu mencium kakinya.

Melihat Syekh Ali Jaber membuat Irfan Hakim menanyakan alasan Syekh Ali Jaber mencium tangan dan kaki Naja. Dai kondang itu lalu menjawab, bahwa dirinya teringat kemuliaan Alquran. Sementara sosok Naja menurut Syekh Ali Jaber, seperti Alquran berjalan.
"Karena saya ingat, saking mulianya dengan Alquran. Beliau (Naja) seperti Quran berjalan," ungkap Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber juga menyebutkan bahwa seluruh tubuh Naja sudah terisi dengan Alquran. Ia juga mengaku bahwa bocah penyandang kelumpuhan otak itu lebih hebat darinya. Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber memuliakannya.

"Oleh karena itu, pantas saya muliakan kakinya, bukan hanya Alqurannya. Dan dia jauh lebih hebat dari saya," imbuhnya.

Ibunda Naja menceritakan bahwa anaknya itu terlahir prematur. Sampai umur enam bulan, Naja hanya bisa telentang. Dokter mulanya mengatakan kondisi bocah itu tidak apa-apa. Hingga akhirnya, Naja dinyatakan menyandang kelumpuhan otak kategori sedang.
Tetapi, dibalik keterbatasan fisik itu, Naja dianugerahi kemampuan luar biasa. Pada usianya yang baru 9 tahun, dengan segala keterbatasan fisik, bocah asal Mataram itu berhasil menghafal Alquran 30 juz.




Sumber : kumparan.com

IregWay.com
IregWay.com IregWay.com - Indonesian Research Gateway adalah website yang menyajikan beragam informasi terbaru, yang mencakup pendidikan, Bisnis dan Seputar Blogging